📋 🍱 Puluhan Ribu Desa Akan Terlibat Produksi Komoditas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Prabowo Rencanakan Pembentukan Kementerian Khusus untuk Program Makan Siang Gratis. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko.

Kabarnya, karena program ini sangat mendesak dan merupakan bagian dari hasil cepat yang dijanjikan oleh Prabowo-Gibran, mereka berencana menggunakan pendekatan khusus dengan membentuk Kementerian Koordinator yang Spesial! Wow, apa yang akan terjadi selanjutnya?
Kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk Suksesnya Program Makan Siang Gratis!
Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa akan menjadi fokus utama dalam memastikan ketersediaan bahan pangan yang diperlukan untuk program ini. Pasalnya, kunci sukses dari program makan siang gratis ini terletak pada ketersediaan bahan pangan dan sumber produksi yang memadai. Penasaran dengan strategi mereka? Simak selengkapnya di sini!
Program yang Menyasar Jutaan Anak Sekolah dan Pesantren di
Seluruh Indonesia ini terungkap dalam dokumen Visi, Misi, dan Program
Prabowo-Gibran, program ini akan dilaksanakan secara bertahap dengan
target mencapai 100 persen pada tahun 2029. Wow, bayangkan betapa besar
dampaknya jika program ini berhasil terealisasi sepenuhnya!
Berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar mereka, program ini akan menelan biaya hingga Rp 450 triliun dalam skala penuh. Wah, jumlahnya luar biasa! Menurut perkiraan mereka, dalam tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran saja, program ini akan memerlukan pembiayaan sebesar Rp 100-120 triliun. Bayangkan betapa besar investasinya! Penasaran dengan rincian dan sumber pendanaan yang akan digunakan? Ikuti terus berita terpanas ini!
Ribuan desa akan terlibat dalam produksi padi untuk program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran! Menurut perkiraannya, sekitar 10.000 desa dari total 74.961 desa akan terlibat secara aktif dalam memproduksi padi guna memenuhi kebutuhan program yang fenomenal ini. Wow, bayangkan betapa besar skala produksinya! Bagaimana desa-desa ini akan berkolaborasi untuk mencapai hasil yang luar biasa ini? Simak terus perkembangan berita ini.
Budiman, sang tokoh penting dalam Tim Pakar Prabowo-Gibran, mengungkapkan bahwa program yang fenomenal ini akan dibangun melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam sektor industri pangan nasional. Ternyata, mereka memiliki strategi yang spektakuler dalam mengimplementasikan program ini!
Dalam format yang mengejutkan, pembelanjaan pada tahap hulu, hilirisasi komoditas pangan skala kabupaten, serta konsep Collaborative Farming akan melibatkan industri pangan nasional secara keseluruhan. Mereka berencana mengkonsolidasikan BUMDES, UMKM, dan Koperasi untuk membentuk rantai pasok yang khusus dalam menyediakan kebutuhan bahan pangan untuk program ini. Sungguh konsep yang luar biasa!
Tak hanya itu, industri pangan besar nasional juga akan berperan penting dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, dan menerapkan teknologi pertanian terkini. Dengan begitu, hasil produksi yang melimpah akan memberikan manfaat langsung bagi industri pangan tersebut secara efektif dan efisien.
Melalui pendekatan kolaboratif dalam produksi pangan ini, mereka bahkan mampu menghemat 40-50 persen dari pembiayaan program jika hanya fokus pada pembelanjaan hilir. Artinya, alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program ini diperkirakan hanya sekitar Rp 50-60 triliun saja. Wow, angka yang fantastis!
Berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo-Gibran, program ini memang memerlukan pembiayaan skala penuh hingga mencapai Rp 450 triliun per tahun. Namun, dengan strategi yang cerdik ini, mereka berharap dapat mengoptimalkan sumber daya dan mengurangi beban anggaran secara signifikan.
Ikuti terus perkembangan berita terpanas ini pada artikel selanjutnya