📋 Mengenal Penyakit Langka Anemia Aplastik, Penyakit yang Merenggut Nyawa Babe Cabita

 

Mengenal Penyakit Langka Anemia Aplastik

Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia pada tanggal 9 April 2024 dengan kepergian komedian ternama, Babe Cabita, akibat penyakit anemia aplastik. Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat Babe Cabita masih terbilang muda dan aktif di dunia hiburan. Kepergiannya menjadi pengingat bagi kita semua tentang bahaya penyakit langka ini.

Apa itu Anemia Aplastik?

Anemia aplastik merupakan kondisi langka dan serius dimana sumsum tulang belakang tidak mampu menghasilkan jumlah sel darah baru yang cukup. Sumsum tulang belakang adalah jaringan lunak di dalam tulang yang bertanggung jawab untuk memproduksi tiga jenis sel darah:

  • Sel darah merah berperan dalam mengantarkan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
  • Sel darah putih yang melawan infeksi.
  • Trombosit yang membantu pembekuan darah.

Ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah, berbagai komplikasi serius dapat terjadi.

Gejala Anemia Aplastik:

Tanda-tanda anemia aplastik dapat berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahannya Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Kelelahan yang ekstrem dan tidak kunjung membaik, bahkan setelah beristirahat.
  • Kesulitan bernapas terutama saat beraktivitas fisik.
  • Pusing dan kepala terasa ringan.
  • Kulit pucat dan kelopak mata berwarna kuning.
  • Memar dan perdarahan yang mudah terjadi, seperti mimisan, gusi berdarah, atau perdarahan menstruasi yang berlebihan.
  • Infeksi yang sering terjadi dan sulit disembuhkan.

Apa penyebab penyakit anemia aplastik?:

Penyebab pasti anemia aplastik seringkali tidak diketahui. Namun, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya termasuk:

  • Paparan radiasi, seperti radioterapi untuk kanker.
  • Paparan bahan kimia beracun, seperti benzena dan pestisida.
  • Infeksi virus, seperti hepatitis dan virus Epstein-Barr.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kloramfenikol dan antikonvulsan.
  • Gangguan autoimun, seperti lupus dan penyakit rheumatoid arthritis.

Diagnosis dan Pengobatan Anemia Aplastik:

Diagnosis anemia aplastik dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik, tes darah, dan biopsi sumsum tulang belakang. Pengobatan anemia aplastik tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut beberapa pilihan pengobatan yang umum dilakukan:

  • Transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah dan trombosit.
  • Pemberian obat-obatan untuk merangsang sumsum tulang belakang agar memproduksi sel darah baru.
  • Transplantasi sumsum tulang belakang untuk mengganti sumsum tulang belakang yang rusak dengan sumsum tulang belakang yang sehat dari donor.

Anemia aplastik apakah penyakit autoimun?

Ya, anemia aplastik termasuk salah satu penyakit autoimun. Beberapa poin pentingnya:

- Anemia aplastik adalah kondisi dimana sumsum tulang menghasilkan sel darah yang kurang. Hal ini disebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh terhadap sumsum tulangnya sendiri.

- Pada anemia aplastik, sistem kekebalan tubuh secara salah mengenali sel-sel pembentuk sumsum tulang sebagai sel asing, lalu menghancurkannya. Ini menyebabkan produksi sel darah menjadi berkurang atau bahkan berhenti.

- Faktor penyebabnya belum jelas, namun diduga karena gangguan pada limfosit T yang mengakibatkan respon autoimun. Beberapa virus seperti Epstein-Barr dapat memicu kondisi ini.

- Gejala utamanya adalah anemia, infeksi yang sering, dan pembekuan darah yang mudah terjadi. Diagnosis didukung hasil pemeriksaan sumsum tulang yang menunjukkanrendahnya sel-sel pembentuk darah.

- Pengobatannya antara lain transfusi, stimulasi sumsum tulang, atau transplantasi sumsum tulang. Tujuannya meningkatkan produksi sel darah agar tubuh dapat pulih kembali.

Jadi dapat disimpulkan bahwa anemia aplastik termasuk penyakit autoimun karena melibatkan respon sistem kekebalan tubuh terhadap jaringan tubuh sendiri yaitu sumsum tulang.
 

Pencegahan Anemia Aplastik:

Tidak ada cara pasti untuk mencegah anemia aplastik. Namun, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya antara lain:

  • Lakukan usaha untuk menghindari terpapar radiasi dan bahan kimia berbahaya.
  • Menjaga kesehatan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
  • Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jenis obat tertentu.

Meninggalnya Babe Cabita akibat anemia aplastik menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga kesehatan dan memeriksakan diri ke dokter secara rutin. Dengan mengenali gejala dan faktor risiko anemia aplastik, kita dapat mendeteksi dan mengobati penyakit ini sedini mungkin.

Hendy Black
Hendy Black
The author of a blog that entertains and broadens your knowledge
Middle Ad 1
Parallax Ad
Middle Ad 2
Link copied to clipboard.