📋 Starbucks Di Timur Tengah PHK 2000 Karyawan! Bakal Gulung Tikar?
Kisruh politik di Timur Tengah bikin Starbucks kena getahnya. Mengakibatkan perusahaan ngePHK ribuan karyawan
Waduh teman-teman, kayaknya perseteruan politik Timur Tengah kali ini kena imbasnya ke bisnis nih. Starbucks jadi korban boikot besar-besaran dari warga setempat gara-gara serangan militer Israel ke Jalur Gaza. Alhasil, AlShaya Group selaku pemegang lisensi Starbucks di kawasan sana terpaksa ngePHK lebih dari 2.000 karyawan!
Denger angka 2.000 itu rasanya gedeeee banget ya? Padahal itu baru 4% aja lho dari total karyawan AlShaya yang jumlahnya hampir 50 ribu orang. Kebanyakan karyawan yang kena PHK ini kerja di gerai-gerai Starbucks di Timur Tengah sama Afrika Utara.
Kata AlShaya Group (Pemegang lisensi waralaba mereka di sana) sih, mereka udah keok banget menghadapi boikot selama 6 bulan terakhir. Bisnisnya seret, duit nggak masuk, makanya terpaksa deh mutusin jalan untuk ngePHK karyawan. Tapi tenang aja, mereka janji bakal tetep dukung para karyawan yang di-PHK kok.
Nah, di sisi lain Starbucks-nya sendiri juga ngasih tanggapan. Meski sedih ada karyawan yang kena PHK, tapi mereka tetep menghargai keputusan AlShaya. Starbucks juga masih komitmen buat terus bermitra sama AlShaya di masa depan.
- In Memoriam: Babe Cabita Meninggalkan Dunia pada Usia 34 Tahun
- 🔥 Panas Membara! Suhu di Rio de Janeiro Tembus 62,3 Derajat Celcius. Kok Bisa?
- Kronologi Satu Keluarga Tewas Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan
- Hasil Pilpres Rusia 2024, Putin Dikukuhkan Jadi Presiden Seumur Hidup Rusia
- Tonton Video Roket Jepang Space One Meledak Saat Peluncuran Perdana
Sekarang pertanyaannya, dengan keputusan ngePHK ribuan karyawan gini, apa artinya Starbucks di ambang kebangkrutan nih? Atau justru mereka lagi lakukan strategi bertahan biar bisnis tetap jalan?
Gimana menurut kalian? Share pendapat kalian di komentar ya! Kalau menurut gue sih, Starbucks kayaknya masih kuat bertahan deh. Mereka kan perusahaan gede yang punya banyak cabang di berbagai negara. Mungkin cuma cabang di Timur Tengah aja yang agak kesulitan gara-gara boikot ini.